-->

Saat Usia Matang itu Dimulai



 “Sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun, dia berdo’a, “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk  mensyukuri nikmat Engkau,  yang telah Kau berikan kepadaku, dan kepada ibu bapakku, dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”
(Qs Al Ahqaf:15)

Hmm ... judulnya lagi introspeksi diri nih, Sob. Menyadari bahwa usia matang ternyata dimulai di usia empat puluh tahun, ya? Usia yang mustinya kita mulai mengevaluasi diri, betapa nikmat yang sudah di dapat, wajib untuk disyukuri. Baik nikmat kesehatan, ditakdirkan bersama keluarga kecil yang baru, teman yang selalu mensupport, maupun pencapaian-pencapaian duniawi lainnya. Jadi usia empat puluh, bukan untuk puber kedua, ya Sob! qiqiqi

Saat kita berusia empat puluh tahun, otomatis bapak ibu kita sudah berada di usia lanjut dan kesehatan beliau berdua tentunya makin menurun. Ada baiknya kita mulai introspeksi diri juga, sudah berbuat apa untuk kebahagian bapak ibu kita? Dan di usia ini pun, kita benar-benar perlu menyadari bahwa masa depan kita bukanlah di dunia ini, tapi ... di akhirat nanti tempat kita berpulang. Oleh karena itu akan lebih baik jika kita memperbanyak bertobat serta berbuat kebaikan.

Dan ... sehari sebelum hari pahlawan di bulan Nopember tahun ini, tepatnya tanggal 9 Nopember kemarin, usia saya genap empat puluh tahun. Sudah tua kah saya? Hehehe, usia boleh lah bertambah, tapi semangat tetap muda lah yaa, hehehe ... #maksa.

Menjelang usia empat puluh tahun ini, banyak kejadian-kejadian tak terduga yang saya alami dan tetap wajib disyukuri. Dimulai terdepaknya dari perusahaan lama dan alhamdulillah malah di terima di perusahaan yang lebih baik dengan komunitas orang-orang baik, bahkan fasilitas dan finansial yang jauh lebih baik. Mendadak menjadi yatim piatu di penghujung ramadhan tahun ini. Bertemu dengan teman-teman lama SMP setelah dua puluh lima tahun tak bersua. Hingga akhirnya mulai berpikir pada mimpi lama yang belum tercapai, yaitu menjadi perempuan berdaya walau tanpa keluar rumah.

Menjadi perempuan berdaya walau tanpa keluar rumah, adalah hal terberat menurut saya. Karena saya tidak mempunyai keahlian khusus yang bisa dijadikan penopang. Mau buka usaha katering, bukan jago masak. Mau jualan, bingung mau jualan apa yang cocok dengan hati tentunya, plus sebenarnya enggak PD juga buat jualan, hahaha. Dan yang perlu digaris-bawahi modal pun tipis Sodara, hihihi. #Nah loh ...
Padahal saya juga bukan tipe orang yang suka berdiam diri dan hanya mengandalkan pendapatan suami. Saya tetap ingin menjadi perempuan berdaya, walaupun nantinya tetap berada di rumah. Dan ini fakta! Hehehe ... #maksa lagi

“Bermimpilah dengan segenap pikiran, yakinlah dengan sepenuh hati, wujudkanlah dengan seluruh tenaga.”
-Wishnutama-

Pencarian pun dimulai, segenap tenaga dan pikiran pun dicurahkan. Hingga suatu hari saat jalan-jalan di toko buku terdekat, saya tertarik dengan salah satu buku tentang emak-emak yang sukses berbisnis dimulai dengan kelas-kelas online dan seputar dunia literasi.

Singkat kata, akhirnya ... di awal februari 2018 lalu, saya mulai menekuni dunia literasi. Berbeda dengan aktivitas di dunia nyata, yang nyaris lima belas tahun ini saya geluti. Aktivitas saya di dunia literasi ini lebih banyak di dunia maya saja. Ya ... saya berada di dunia literasi saat ini.
Seperti orang-orang zaman now lainnya, komunitas saya pun mulai bertambah bukan hanya teman-teman kantor atau teman zaman sekolah dulu, serta para tetangga, tapi merambah teman dari jagad maya yang perkenalannya melalui komunitas-komunitas dan kelas-kelas online. Sesuatu yang tak pernah terpikirikan oleh saya di masa kecil dahulu.

Dari aktivitas yang baru ini, saya mulai menyadari bahwa sebenarnya rahmad dan rejeki  Alloh swt sebenarnya ada di mana-mana. Tinggal ilmu kita (manusianya) saja yang mau atau tidak untuk diup-grade serta mampu tidak berjuang untuk menggapainya. Oleh karena itu kita sebagai manusia tidak diperbolehkan berputus asa atas rahmad Alloh swt. Bayangkan lewat tulisan saja, banyak ibu-ibu di luar sana, yang bisa membuktikan aktualisasi dirinya dengan bisa terus berkarya, loh.

Berkarya dalam dunia literasi yang saya pahami, kita bisa berproduktif sebagai penulis buku (baik buku solo maupun buku antologi), penulis artikel (baik online maupun media cetak), penulis goshwriter (melalui jon-job online) maupun sebagai blogger.

Nahh ... kata terakhir adalah aktivitas dalam dunia literasi yang sedang saya nikmati prosesnya saat ini. Blogger ... Mulai masuk dunia per-blogger-an di pertengahan tahun 2018, tentunya dengan panduan training online yang saya ikuti. Karena walau sempat membeli buku tentang panduan mudah membuat blog, tapi susah juga ternyata mempraktekkannya jika tanpa pembimbing. Jadi Sobat, ceritanya blog saya ini masih imut belum genap satu tahun, tapi semangat saya besar banget, hehehe.
Menulis di blog bagi saya serasa berpetualang seru dan mengasikkan dengan bercerita di jagad maya. Banyak hal kenapa saya akhirnya lebih menyukai menulis di blog daripada aktivitas literasi yang lain, di sela waktu yang sempit karena tuntutan aktivitas pekerjaan yang masih saya lakoni. Antara lain:

1. Curahan Hati dan Pikiran
Menulis Blog bagi saya, bak menulis diary tapi lebih terstruktur. Namanya juga diary, biasanya berisi ide-ide dan curahan hati serta pikiran sang penulis. Jadi kita tinggal nulis saja, apa yang kita lihat, kita rasakan dan kita nikmati. Misal, menulis tentang kopi kesukaan suami ataupun menulis tentang cara komunikasi anak-anak milenial saat ini. Tapi meskipun curhatan hati dan pikiran, harusnya dalam nge-blog tetap lebih terstruktur ya, Sob, karena sejak awal niatnya memang untuk dipublikasikan. Beda dengan diary zaman kita sekolah dulu, yang malu jika diketahui banyak orang, hehehe. Tulisan asal-asalan hanya kita saja yang menikmati diary kita. Oleh sebab itu lucu banget jika kita nge-blog, tapi dengan tulisan asal-asalan, kasihan pembacanya. Minimal buat saya yang pemula dan benar-benar baru di dunia literasi ini, tulisan di blog harusnya yang enak dibaca dan bermanfaat buat sesama.

2. Banyak Komunitas Positif yang Selalu Support
Nah ini ... benar-benar jadi pemicu dan semangat saya buat nge-blog. Sejak saya memasuki jagad per-blogger-an banyak komunitas blogger yang saya ikuti, Dan beberapa komunitas sangat support dengan blogger pemula macam saiyah ini. Beliau-beliau tidak pelit ilmu dan saling bersinergi untuk tumbuh bersama. Bagi saya bertumbuh tanpa komunitas itu, bisa saja sih. Tapi ... jalannya pelan, mirip siput. Selain butuh mentor, jika kita ingin berkarya sendiri tanpa sistem organisasi, kita juga butuh komunitas. Dengan berkomunitas terutama komunitas yang positif dan saling support, kita bisa bertumbuh cepat bahkan bisa berinovasi.
Semoga dunia per-bloggeer-an di Indonesia turus maju dan makin solid dengan terus bersinergi bersama, aamiin.

3. Banyak Tools untuk Mendulang Rupiah
Sebenarnya ini bukan alasaan saya nge-blog, tapi minimal saya jadi tahu melalui para senior yang sudah merasakan nikmatnya rupiah melalui menulis di blog. Seperti menang lomba blog, jasa review produk, jasa content placement, dan juga jasa pengiklanan. Seru ya, semoga saya segera tertular nikmatnya rupiah dari aktivitas menulis di blog ini. Aamiin.

4. Aktualisasi Diri Melalui Tulisan
Dengan menulis di blog kita bisa berekspresi dengan gaya kita walau hanya lewat kata-kata. Serasa bisa berekspresi total yang tidak bisa kita lakukan saat di dunia nyata. Kita bisa jadi sok ekstrovert padahal aslinya berkarakter introvert. Bisa menjadi reporter saat liputan event, padahal sebenarnya hanya ibu rumah tangga, dan lain sebagainya.

5. Langsung Share tanpa Perlu Jasa Penerbit ataupun Approve Admin Web Online dalam Mempublikasikannya
Saat nge-blog kita tidak perlu memakai jasa penerbit  ataupun approve admin media online saat akan mempublikasikannya. Kita tinggal publish dan share di sosmed saja. (baik pribadi maupun yang komunitas). Kita sudah bisa menikmati hasil tulisan kita, dengan design cantik ala blog kita.

Dan akhirnya ... saiyah benar-benar jatuh hati dengan menulis di blog ini.
Alhamdulillah sudah diberi tempat yang baik dan dipertemukan dengan orang-orang baik saat memulai usia empat puluh ini. Baik kawan dan komunitas di dunia nyata maupun di dunia maya. Bismillah hidup semakin berkah dan terus bermanfaat bagi sesama. Juga impian merajut aktivitas hanya di rumah bisa segera terwujud.
Aamiin

-Kinan-

#BPN30DayChallenge2018
#Blogger Perempuan
#Day1
#KenapaMenulisBlog

36 Responses to "Saat Usia Matang itu Dimulai"

  1. Salam kenal mbak....bener banget...menulis di blog membuat kita kaya akan segalanya...bukan hanya materi tapi juga kaya wawasan dan teman

    ReplyDelete
  2. Salam kenal Mbak Yuni Handono. Bener mbak. Ilmu makin bertambah, skill makin terasah dan komunitas makin bertambah ya mbak.
    Semogajagad pe-blogger-an di Indonesia terus produktif, makin solid dan selalu bersinergi ya mbak.
    Aamiin

    ReplyDelete
  3. Life begin of fourty Mba...jadi kehisupan seaungguhnya dirasakan diusia 40 th, jadi tetap semangat!
    Saya menggunakan blog untuk menguras rasa yg mengganjal.di dada. Mendapaykan fulus dr blog, merupakan bonus..hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak. Start kehidupan dimulai. Bismillah ya mbak ... tujuannya surga, bersama keluarga, sahabat juga kerabat terkasih, aamiin.
      Alhamdulillah dah berhasil dapat bonus ya mbak. Semoga saya segera tertular, hehehe
      Aamiin

      Delete
  4. Sama mbak Nanik saya juga Oktober kemarin berkepala empat. Nggak terasa saking betahnya didunia. Di usia ini saya juga banyak belajar, ingin mencoba hal-hal baru. Walaupun saya punya tugas mengajar anak-anak di sekolah. Menyenangkan rasanya punya komunitas baru yang selalu support positif. Makasih info dan sharingnya ya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Happy milad juga ya mbak. Alhamdulillah kita bisa berteman walau hanya dalam dunia maya saja.
      Tetap produktif mbakkuh. Semoga kita makin bermanfaat buat sesama di usia yang diamanahkan ini. Aamiin

      Delete
  5. Happy Milad Mbak.. Barakallah untuk usianya. Beda dua tahun dengan saya, sudah 42 ��

    Selamat menikmati ngeblog, semoga makin sukses dan tercapai harapannya ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, makasih sudah mampir Mbak Dian.
      Tulisan Mb Dian yang selalu menginspirasi.

      Delete
  6. Senang ya, Mbak, kalau dipertemukan dengan lingkungan yang positif. Aku pun begitu. Teman-teman yang baik itu kan rezeki banget, yes.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar Mbak Melina dipertemukan dengan teman yang baik, itu sudah rejeki yang berlimpah.

      Delete
  7. Salam knal .... Alhamdulillah, jadi semangat lagi gegara baca artikelnya mb.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga Mbak Sri.
      Yuk mbak saling menyemangati biar makin seruu dan makin produktif jagad per-blogger-an di Indonesia.

      Delete
  8. Semangat di usia 40-an, saya pun sudah 40-an dan Alhamdulillah, betapa banyaknya nikmat yang tlh diberikan-Nya selama ini.

    ReplyDelete
  9. Saya baru tahu mba usia yang dibilang matang itu 40 tahun. Saya kira usia 30 tahun matang itu. Kalau gitu selamat ulang tahun ya, Mba. Semoga apa yang mba inginkan segera terwujud. Aaaminnn

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, makasih do'a dan perhatiannya Mbak Yeni.
      Terima kasih sudah mampir.

      Delete
  10. Wah, ada Yang milad :)
    Selamat bertambah usia nggih, Mbak. Baarakallah.
    Saya insya Allah 3 tahun lagi menuju kepala 4. Tanggal lahir Kita hampir mirip nih. Saya tgl 19 Nov :)
    Selamat datang di dunia blogging yang asyik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Mbak Tatiek.
      Mohon bimbingannya ya mbak. Meskipun saya lebih tua, wajib belajar nih sama kakak senior, hehehe

      Delete
  11. Keren mba Nanik, mari terus menebar manfaat lewat tulisan. Btw happy milad ya!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Mbak Betty.
      Terima kasih untuk semua ilmu yang sudah dibagikan. Semangat biar keren mirip Mbak Betty.

      Delete
  12. Keren, Mba Nanik terus berkarya ya Dan sukses selalu😇

    ReplyDelete
  13. saya juga pendatang baru di dunia blog mbak, bahagia ya rasanya berkumpul bersama komunitas yang saling suport

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar Mbak Narti. Kalau saya malah nubie banget di dunia literasi ini. Njenengan masih kakak senior saya di artikel mbakkuh.
      Tapi apapun itu kita tetap bersyukur berada dalam naungan komunitas yang baik dan saling support ya mbak.

      Delete
  14. Aku setuju drngan alasan-alasannya, Mbak,memang blog ini terobosan sekali calon penulis yang belajar mengasah keterampilan. Peluangnya banyak dan komunitasnya sangat mendukung

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yeayy ... senengnya dapat pembenaran dari mbakkuh keceh ini.
      Makasih sudah banyak menginspirasi lewat tulisan2 Mbak Damar yang ngalir dan mudah dipahami itu. Makasih sudah jadi bagian di komunitas ini ya mbak.

      Delete
  15. ALhamdulillah ya mbak bisa menulis blog,selain untuk mencurahkan uneg-uneg juga sebagai sarana aktualisasi diri

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar Mbak Eni. Senangnya bisa mengenal Mbak Eni lewat komunitas ini.
      Makasih untuk ilmunya ya mbak.

      Delete
  16. Barokallah fi umurik... Salam kenal, Mbak. Bermacam-macam alasan ngeblog ya, Mbak. Kalau saya yang belum profesional ini, merasa dengan ngeblog jadi tambah ilmu. Apalagi kalau lagi BW, banyak sharing dari teman-teman blogger yang bermanfaat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama mbak, saya juga nubie banget di dunia literasi. BW memang membuat kita jadi terinpirasi dengan tulisan-tulisan beliau2 ya mbak.
      Happy Blogging mbakkuh.

      Delete
  17. toss lah smaan mbak kita. aku juga tetep ngeblog dengan alasan yang sama

    ReplyDelete
  18. Usiaku masuk kategori matang. Tapi aku merasa belum matang banget dalam berpikir. Duuh?!

    ReplyDelete
  19. Hehehe, sama2 berproses koq mbakkuh. Yang penting niatnya.
    Btw salam kenal ya mbak. 😘

    ReplyDelete

tambahkan teks diatas kolom komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel