Berwisata Sambil Mengenal Berbagai Jenis Tanaman Kopi dan Coklat, Ya di CCSTP Aja!
Si Bujang: “Ma, tiket keretanya tutup. Buka lagi jam satu siang. Petugasnya sedang istirahat dan sholat, tuh ada tulisannya.”
Me: “Ya sudah, nunggu sampai jam satu siang kalau begitu. Terus Bapak mana, Nak?”
Si Bujang: “Beli kopi di minimarket bareng Kung sama Mbak Anggra.”
Me: “Oo ... kita ke sana saja, yuk!”
Liburan natal di penghujung tahun 2018 kemarin, kami sekeluarga menikmati libur panjang sekolah dengan berkunjung ke Jember. Salah satu kota di provinsi Jawa Timur yang merupakan tanah kelahiran paksuami.
Dikarenakan masih dalam suasana liburan daripada bengong di rumah dan anak-anak lebih banyak fokus pada permainan gadget saja, maka kami pun hunting ke beberapa destinasi wisata di Jember.
Bagi Bujang kami keseruan jalan-jalan ke destinasi wisata bareng keluarga besar adalah acara besar yang dia nanti-nanti. Apalagi jika sudah bertemu dengan kakak sepupunya yang sudah kelas satu sma ini, cocoklah mereka berdua. Maklum bujang kami hanya sorangan wae di rumah, tak ada adek dan kakak. Jadi saat acara liburan bareng kek gini. Doi seneng banget.
Singkat cerita ... destinasi yang kami pilih akhirnya jatuh ke Puslit Kakao Jember atau nama kerennya sekarang Coffee and Cocoa Science Techno Park yang biasa disingkat CCSTP.
Terletak di Desa Nogosari, kecamatan Rambipuji, Jember berjarak sekitar 20 kilometer arah Barat Daya dari alun-alun Kota Jember.
Terletak di Desa Nogosari, kecamatan Rambipuji, Jember berjarak sekitar 20 kilometer arah Barat Daya dari alun-alun Kota Jember.
Rute Perjalanan ke CCSTP
Setelah sarapan, sekitar jam sepuluh pagi berangkatlah kami dari rumah Paksuami di belakang Yon Armed Jember menuju Coffee and Cocoa Science Techno Park.
Start dari Yon Armed Jember, mobil kami mengikuti jalan lurus saja hingga sampai ke perempatan Mangli. Sesampai di Perempatan Mangli, kami mulai sedikit bersabar karena antrian panjang di lampu merah perempatan ini cukup membuat hati galau. Karena antriannya mayan panjang cyn ... #Ehh
Harap dimaklumi, sepertinya kami bosan saja dengan suasan macet di Surabaya. Jadi saat di Jember ketemu antrian panjang di jalan, jadi galau deh, hehe.
Start dari Yon Armed Jember, mobil kami mengikuti jalan lurus saja hingga sampai ke perempatan Mangli. Sesampai di Perempatan Mangli, kami mulai sedikit bersabar karena antrian panjang di lampu merah perempatan ini cukup membuat hati galau. Karena antriannya mayan panjang cyn ... #Ehh
Harap dimaklumi, sepertinya kami bosan saja dengan suasan macet di Surabaya. Jadi saat di Jember ketemu antrian panjang di jalan, jadi galau deh, hehe.
Setelah perempatan Mangli, kami ambil jalur kiri memasuki Jl. Otto Iskandar Dinata. Selanjutnya terus saja mengikuti jalan ini hingga memasuki daerah Ajung.
Sekitar 40 menit perjalanan sesampai di Ajung, kakak ipar yang tinggal di Jember pun memberi kode.
Sekitar 40 menit perjalanan sesampai di Ajung, kakak ipar yang tinggal di Jember pun memberi kode.
“Mulai pelan ya, Dek. Sampai ketemu plang putih di sebelah kanan bertuliskan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, langsung belok kanan, ya!” kata kakak.
Jalan ini memang agak kecil. Akan tetapi hamparan sawah di kiri kanan jalan menuju area wisata, disambung dengan beberapa perkebunan Karet saat perjalanan menuju CCSTP ini, cukup membuat mata dan hati adem.
Hijau semua, hawanya sejuk pula.
Kurang lebih 5 km setelah belok kanan tadi, sampailah kami di area Coffee and Cocoa Science Techno Park atau Taman Sains Teknologi Kopi dan Kakao Jember ini.
Hijau semua, hawanya sejuk pula.
Kurang lebih 5 km setelah belok kanan tadi, sampailah kami di area Coffee and Cocoa Science Techno Park atau Taman Sains Teknologi Kopi dan Kakao Jember ini.
CCSTP adalah pusat penelitian kopi dan kakao di Indonesia yang berada di Kota Jember. Merupakan suatu kawasan yang dikelola secara profesional guna menginisiasi dan menyalurkan inovasi teknologi dari hulu hingga hilir kepeda semua pelaku usaha pemula di sektor industri berbasis kopi dan kakao.
Tujuannya agar mampu mencetak enterpreneur-enterpreneur baru pendorong pertumbuhan ekonomi nasional, bersinergi dengan akademisi, pelaku bisnis dan pemerintah pusat ataupun daerah.
Tujuannya agar mampu mencetak enterpreneur-enterpreneur baru pendorong pertumbuhan ekonomi nasional, bersinergi dengan akademisi, pelaku bisnis dan pemerintah pusat ataupun daerah.
Kabarnya pemilik Kampung Cokelat di Blitar juga alumni Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember ini, loh.
Bagaimana dengan Biaya Tiket Masuk?
Tenang saja Sobat, biaya tiket masuk di CCSTP ini ramah di kantong koq. Kita hanya membayar Rp 3.000,00 saja per pengunjung dan tambahan Rp 5.000,00 untuk tiket mobilnya. Bahkan info beberapa pengunjung, jika bukan hari libur malah enggak dikenakan biaya, loh.
Alias gratis cyn, murmer banget, ya, hehe.
Alias gratis cyn, murmer banget, ya, hehe.
Ada Apa Saja di CCSTP ini?
Setelah memarkir mobil dengan aman, tepat pukul 11.30 kami pun bersama-sama memasuki area wisata CCSTP. Fasilitas pertama yang kami tuju adalah fasilitas Kereta Mobil Kayu.
Kenapa Kereta Mobil Kayu? Karena dengan kereta ini kami bisa menikmati eduwisata CCSTP yang luasnya kurang lebih 160 ha ini.
Di bandrol dengan harga Rp.10.000,00 saja per pengunjung kami sudah bisa menikmati fasilitas kereta mobil kayu ini.
Namun karena libur natal dan berkenaan dengan libur anak sekolah. Antrian penikmat kereta ini pun membludak. Mungkin karena kelelahan, petugas tiket kereta pun beristirahat mulai pukul 12.00 hingga pukul 13.00.
Sambil menunggu tiket kereta kayu dibuka, kami memasuki outlet Kopi dan Kakao. Bentuknya mirip minimarket, selain menjual makan kecil di sini juga menjual berbagai variant olahan kopi dan coklat produk Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia untuk dibawa pulang sebagai buah tangan.
Tentu saja dengan harga yang terjangkau.
Tentu saja dengan harga yang terjangkau.
Di outlet Kopi dan Kakao ini juga disediakan tempat untuk nongkrong menikmati lezatnya secangkir kopi bersama keluarga seperti yang dilakukan paksuami, kakung, Mbak Anggra dan si bujang ini. (Sayang fotonya kehapus)
Sajian kopi yang dihidangkan pun beragam, mulai dari kopi arabika, robusta dan berbagai aneka produk kopi lainnya. Ditambah bonus pemandangan alam yang asri dan sejuk di sekitar tempat wisata.
Sajian kopi yang dihidangkan pun beragam, mulai dari kopi arabika, robusta dan berbagai aneka produk kopi lainnya. Ditambah bonus pemandangan alam yang asri dan sejuk di sekitar tempat wisata.
Berkeliling CCSTP dengan Kereta Mobil Kayu
Tepat jam 13.00 dibukalah tiket kereta oleh petugas, saya pun langsung hunting mencari tiket, Maklum di keluarga besar paksuami yang paling bontot adalah beliau. Maka saya pun yang lebih muda berjuang berdesakan diantara para pengunjung untuk mendapatkan tiket kereta ini.
Wuihh seru juga pemirsa, hahaha. Berasa antri tiket konser gitu.
Wuihh seru juga pemirsa, hahaha. Berasa antri tiket konser gitu.
Episode selanjutnya adalah menunggu nomer antrian dipanggil.
“Nomer 110 sampai 130 silakan antri di kereta nomer tiga,” seru bapak petugas tiket melalui speaker di ruang informasi.
Salah satu nomer kami pun dipanggil. Terdapat empat armada kereta di CCSTP ini dan masing-masing kereta kayu didesign unik dan menarik, jadi enggak hanya anak-anak saja yang menyukainya para orang tua pun juga.
Keseruan lain saat naik kereta mobil kayu ini. Kita disuguhkan berbagai variant tanaman kopi dan coklat di sebelah kiri dan kanan. Bagi Bujang kami pengalaman seperti ini sangat menarik, karena enggak ada destinasi wisata alam di Sidoarjo dan Surabaya.
Hanya saja karena ramainya pengunjung mungkin, ya. Saat kami naik kereta mobil kayu ini, tak ada pemandu yang bisa menjelaskan ke kami tentang berbagai variant yang ada di CCSTP ini dan apa saja unggulan teknologi yang bisa menghantarkan para pemula enterpreneur di bidang kopi dan kakao bisa berhasil menggapai mimpi bisnisnya.
Padahal kata beberapa pengunjung biasanya ada pemandu yang menjelaskan di setiap kereta,
Hanya saja karena ramainya pengunjung mungkin, ya. Saat kami naik kereta mobil kayu ini, tak ada pemandu yang bisa menjelaskan ke kami tentang berbagai variant yang ada di CCSTP ini dan apa saja unggulan teknologi yang bisa menghantarkan para pemula enterpreneur di bidang kopi dan kakao bisa berhasil menggapai mimpi bisnisnya.
Padahal kata beberapa pengunjung biasanya ada pemandu yang menjelaskan di setiap kereta,
penangkaran rusa |
Dua puluh menit setelah kereta berjalan, kami pun singgah di taman bermain yang ada di lokasi taman eduwisata ini. Terdapat kolam renang, arena bermain anak, tempat penangkaran rusa, kedai makan dan panggung karaoke gratis di sini.
Bagi Sobat yang suka bernyanyi dan suka manggung, boleh juga tuh menikmati panggung gratis di sini.
Bagi Sobat yang suka bernyanyi dan suka manggung, boleh juga tuh menikmati panggung gratis di sini.
Setelah puas menikmati area bermain, kami pun ikut kereta lanjutan menuju lokasi awal kereta. Sebelum laju kereta berakhir kami juga dipersilakan singgah untuk melihat beberapa teknologi olahan kopi di sana. Akan tetapi karena kakung sudah kelelahan, jadi kami enggak ikut turun di sini. Eman sih sebenarnya.
Tepat jam 15.00 kami pun bersiap melakukan perjalan pulang.
Seru juga jalan-jalan di eduwisata Coffee and Cocoa Science Techno Park ini. Sobat bersama keluarga bisa berwisata sambil membelajari si kecil mengenalkan berbagai jenis tanaman kopi dan coklat dengan harga terjangkau dan keseruan yang sama.
Nah, buat Sobat yang berada di sekitar Jatim nih. Boleh dong, Coffee and Cocoa Science Techno Park ini jadi rujukan selanjutnya.
Saya dan keluarga sudah, bagaimana dengan Sobat?
By
-Kinan-
Tempatnya menarik dan sejuk ya,mbak. Gadis kecil saya pasti suka ini. Dia suka sekali dng tanaman. Apalagi kakao coklaaat. Pengen coba ah nanti kalau pas ada rejeki
ReplyDeleteMonggo mbak. Silakan mampir ke CCSTP jika berkunjung ke Jember. ��
DeleteWaaah pasti menyenangkan yaaa wisata edukasi
ReplyDeleteIya Mis Juli, seneng hati, pikiran juga seneng di kantong, hehe ��
DeleteTempat wisata edukasi yang keren selain harga tiket yang murah, kita juga apet ilmu tentang pengolaha coklat yah bun. Kalo aku ga mungkin kayakny bun kesana jauh hehe
ReplyDeleteHehe, kalau di peta deket ya mbak.
DeleteLumayan dekat nih dari kampung halaman saya, Mbak. Bayarnya juga ramah banget di kantong, sepertinya perlu diagendakan kapan-kapan, buat hiburan anak-anak kalau libur sekolah. Terima kasih ulasannya Mbak.
ReplyDeletePasuran ya mbak, tinggalnya. ��
DeleteHayuuk mbak, seru loh. Sejuk udaranya murmer lagi.
Mayan sejalian ngenalin variant kopi dan coklat ke anak2.
Betul, Mbak, anak-anak saya asal dibawa jalan aja sudah senang, insyaAllah mereka akan suka.
DeleteKampung halaman saya di Situbondo, Mbak, di bawah arak-arak yang menuju Bondowoso.
Jember tuh majunya pesat loh ... Keren banget. Bisa jadi alternatif next liburan, nih. Pingin nyoba naik kereta mobil kayunya hehehe.
ReplyDeleteHehe, monggo mbak. Seru mbak ramai2 naik kereta mobil kayu keliling area CCSTP. ����
DeleteAsyik ya liburan sambil belajar
ReplyDeleteIya mbak, seru banget. Jadi tahu berbagai variant kopi. ��
DeleteAsyik banget tempatnya. Seru bareng anak-anak. Btw, kapan saya bisa ke Jember, ya?
ReplyDeleteMonggo mbak, mulai diagendakan bareng keluarga ke Jember mbak. ����
DeleteJember tuh berarti berudara dingin ya, Mbak? Ada wisata edukasi cara mengolah kopi dan kakao menjadi makanan olahan apa gitu, nggak?
ReplyDeleteIya Mbak Mel dingin. Tapi tetap lebih dingin Malang.
DeleteBenar mbak, ada edukasi tentang pengolahan kopu dan kakao menjadi makanan olahan.
Tapi bukan sampai proses packaging.
Hanya kami blm sempat ke sana, karena kakung dan pak dhe sdh kelelahan.
Wah asik nih jalan-jalan ke sini. Trus di sini ada kafe yang nyediain minuman atau olahan coklat gitu mba?
ReplyDeleteIya Mbak Betty ada. Salah satu contoh produknya sdh saya tampilkan di atas. Ada juga coklat bubuk dan lainnya.
DeleteSeru dan murmer banget yaa, mbak Mantap deh.
ReplyDeleteIya Mbak Qoty, bisa mengenalkan berbagai variant kopi dan coklat juga di sini.
Deletecoklat dan kopi adalah favourit kami, dan rasanya favourit hampir semua orang. Tempat ini pasti serasa surga bagi penikmat keduanya, ramah kantong pula ya, masuk list destinasi baru nih, thanks mbak
ReplyDeleteBenar Mbak Sita, karena itu didirikan pusat penelitian juga di sini.
DeleteKarena Kopi dan Coklat merupakan komoditi unggulan di Jember, selain tembakau.
murah banget??Tapi emang objek wisatanya belum bervariasi ya mbak
ReplyDeleteIya Mbak Eni, sepertinya lebih memperkenalkan inisiasi dan penyaluran inovasi teknologi kopi dan coklat dari hulu ke hilir kepada masyarakat yang dikemas dalam eduwisata.
DeleteAgar banyak masyarakat yang makin tertarik dengan bisnis olahan kopi juga coklat.
Next blog, coba saya ulas detail cerita tentang tujuan CCSTP untuk mencetak para enterpreneur pemula ini.
Halo, Mbak. Jembernya di mana? Suamiku asli Jember juga, daerahnya dekat alun-alun. Btw aku malah belum pernah diajak ke tenpat wisata ini. Jan kebangeten bojoku, wkwkwk. Kayaknya perlu dicoba, apalagi kami adalah pecinta coklat dan kopi, slurpp..
ReplyDeleteDaerah Kebonsari Mbak Damar.
DeleteBelakang Yon Armed, tepatnya belakang gudang Indofood.
Alhamdulillah ada soaudara se Jember di grup Pass Blog JA.
Kalau mudik ke Jember, inpo2 ya mbak.
Semoga ada waktu, pingin ketemu Mbak Damar. ��
wahhh ternyata di Jember ada tempat wisata yang menarik. Kayaknya aku wajib banget untuk datang ke sana, karena saya dan keluarga sangat senang dengan coklat dan kopi :)
ReplyDeleteHarga tiketnya pun cukup murah dan terjangkau ya, mbak :)
Mangga Teh Jeannette, mulai diatur jadwal halan-halannya ya teteh. ����
DeleteWah, wah, wah, surga cokelat
ReplyDeleteDi sini hanya diinfokan teknik pengolahannya saja kak.
DeleteDan produk jadi yang sudah tersedia di outlet kokoa-nya.
Enggak ada praktek bikin coklat ala home made gitu.
Wah seru banged Mba.. pengen neh traveling-nya beginih ada edukasinya.
ReplyDeleteInformatif banged.. makasih Mba.
Sama-sama mbak. Senang bisa berbagi.
DeleteNice info, next holiday, bisa di jadwalkan nih ke ccstp. .Mudah2an dimudahkan dan semua diberi kesehatan
ReplyDeleteAamiin.
DeleteMonggo mbak, dijadwalkan ke CCSTP Jember-nya. ��
Di Jember pun cukup banyak wisata edukatif y Mb
ReplyDeleteSeruu ihh jadi pengin
Duh kalau sudah bahas cokelat sama kopi itu sesuatu deh. Mau nyicip aja langsung hehehehe
ReplyDeleteJadi mau liburan nih. Terima kasih ya Bunda rekomendasinya.
Ntar abis lahiran dan sudah memungkinkan boleh nih buat quality time dengan keluarga ke Jatim
Keren banget tempatnya, suasananya bikin betah. Belum lagi bicara coklat, yang pastinya sangat disukai anak-anak. Duh, semoga satu hari nanti kami bisa ke sana.
ReplyDeleteWisata sambil belajar memang seruuuu
ReplyDeleteSeru banget ya mbak temoatnya, anak anak pasti suka wisata seperti ini, dan juga bisa menambah wawasan mereka
ReplyDeleteItu kereta kayunya klasik banget Mak, memang wisata eduksi seperti ini yang sekarang banyak dibutuhkan jadi bisa belajar sambil bermain
ReplyDeleteJatim emang wisatanya keren keren ya mak Kinan. Nanti harus banget nih ajak Kajo dan Yajo ke sini.apalagi kami penggemar kopi.
ReplyDeleteMobilnya lucu. Suka deh.
ReplyDeleteaku suka mbak kalo berkunjung ke tempat wisata yang sekalian ada eduwisatanya begini, piknik sekaligus dapat ilmu.
ReplyDeleteJember... Jadi ingat penyanyi Anang Hermansyah hehhehee
ReplyDeleteDuhh saya penggemar cokelat. Mudah²an suatu saat bisa ke sana, pusat penelitian cokelat se Indonesia :)
Kayaknya tempatnya asri sekaligus mengasyikkan ya, mbak
ReplyDeletewah kalau ada tambahan cara2 membuat olahan coklat pasti lebih seru ya buat anak-anak,atau ada praktek membuah coklat gitu,anak2 bisa belajar sekalian
ReplyDeleteWisata edukasi yang menyenangkan ya... Saya termasuk penyuka wisata alam. Melalui tulisan ini..sudah kebayang asyiknya mengunjungi tempat ini. Thanks for sharing mbak🤗
ReplyDeleteOh, ini nih Puslit Jember yg jadi tempat magangnya owner Kampung Coklat Blitar. Wah, keren dan murmer nih. Jadi pengen ke sono. Apalagi gak sekadar cokelat, tapi ada kopinya juga.
ReplyDeleteSemoga kapan2 kami sekeluarga bisa ke sana :)
Kapan hari saya ke Jember tapi blm sempat mampir kesini mb. Wahh pusat penelitian kopi keren yes. Thx y mb infonya
ReplyDeletedaridulu itu penasaran ama buah coklat seperti apa sih rasanya sblm diolah :D. blm pernah liat apalagi coba :D. kalo dtg ke tempat gini, aku lbh tertarik cara pengolahannya. tp pak suami dan anak2 bakal lbh seneng belanja coklatnya hahahah
ReplyDelete