5 Tips Komunikasi Efektif pada Anak yang Perlu Dicoba!
Hallo, Bunda Narablog!
Bunda ... sebagai orangtua, tentu kita ingin agar anak bisa memahami dan mengerti setiap pesan yang akan kita sampaikan pada mereka, bukan? Tentunya dengan pemahaman dan pengertian yang benar, sesuai maksud dan tujuan kita.
Namun tak bisa dipungkiri, ternyata anak sering kali mengalami kesulitan dalam memahami dan mengerti maksud serta tujuan pembicaraan kita, loh Akhirnya tugas terabaikan dan tidak dikerjakan sesuai keinginan. Hal yang tentu tidak kita inginkan sebagai orang tua, bukan?
Jika anak sering susah memahami maksud arah pembicaraan orangtuanya, bisa jadi cara penyampaian kita sebagai orang tua yang kurang tepat. Hal ini dikarenakan orang tua tidak bisa berkomunikasi dengan anak secara efektif, sehingga pesan atau maksud yang ingin disampaikan tidak bisa diterima dengan baik, sulit dipahami, dan akhirnya tidak dikerjakan oleh anak.
Berbicara tentang komunikasi. Komunikasi itu sendiri menurut Wikipedia sebenarnya merupakan wujud interaksi antara satu dengan yang lain dalam kehidupan sehari-hari, dalam konteks kita sebagai mahluk sosial yang hidup di masyarakat.
Sedangkan cara penyampaian komunikasi itu sendiri, sebenarnya terdapat beberapa cara. Salah satunya adalah berkomunikasi dengan cara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi secara langsung seperti halnya berbicara yang dilakukan langsung, tanpa bantuan perantara pihak ataupun media komunikasi lain. Sedangkan komunikasi dengan cara tidak langsung, bisa melalui bahasa tubuh (gestur).
Untuk menghindari kondisi anak susah memahami maksud dan tujuan komunikasi kita pada anak, ada baiknya kita coba mempraktekkan 5 tips berkomunikasi efektif pada anak seperti yang dilansir dari Buku Parenting School, Orangtua Bahagia, Anak Tumbuh Ceria, karangan Sukmadiarti Parangin-angin, M.Psi berikut, ya Bunda:
1. Berbicara di Waktu yang Tepat
Pesan atau maksud yang ingin kita sampaikan pada anak, usahakan disampaikan dalam kondisi yang tenang dan tidak berulang-ulang di waktu yang sama. Cukup sampaikan satu kali saja pada anak di waktu yang tepat, tentunya dengan cara yang baik.
2. Tegur Perilakunya Bukan Pribadinya
Untuk menghindari orang tua melakukan kesalahan dengan memberi label pada anak karena kesalahan yang dilakukannya, misal “Dasar Kamunya bodoh, walaupun diajari berulang kali tetap saja tidak mengerti.” Ucapan ini, dikawatirkan akan merasuk hingga alam bawah sadar Si Anak dan membentuk karakter buruk pada anak saat dewasa nanti.
Maka bila ingin menegur anak, tegurlah perilakunya saja, bukan pribadinya.
3. Bangun Komunikasi yang Penuh Cinta
Sentuhan penuh cinta dan kehangatan dari orangtuanya saat berkomunikasi dengan anak lebih bisa dipahami mereka daripada hanya dengan kata-kata saja, seperti mengusap kepalanya, memeluknya, menggenggam tangannya dan lainnya.
4. Lakukan Komunikasi Dua Arah pada Anak
Selain orangtua yang ingin omongannya didengarkan, anak pun juga ingin omongannya didengarkan. Oleh karena itu berikan anak kesempatan untuk mengutarakan isi hati dan pendapatnya. Tapi anak tetap harus tetap menghormati orangtuanya lo ya.
5. Perbanyak Pujian, Bukan Omelan
Agar dalam memori yang terekam pada anak lebih banyak penghargaan dan kasih sayang orangtuanya, maka perbanyaklah memuji anak bukan mengomelinya. Hal ini bisa menambah rasa hormat anak pada orangtuanya.
Nah Bunda, semoga dengan melakukan kelima tips komunikasi efektif di atas. Pesan atau maksud yang ingin kita sampaikan saat berkomunikasi dengan anak bisa diterima anak dengan baik, dipahaminya dan pastinya dikerjakan dengan ikhlas oleh anak kita.
Bukan kah tujuan komunikasi adalah agar si penerima pesan dapat menangkap dan memahami informasi yang disampaikan, sehingga mampu mengikuti dan melaksanakan isi pesan tersebut?
Bagaimana Bunda, selamat mencoba!
With love,
-Kinan-
Terima kasih bunda sudah kembali diingatkan ya 😍😍
ReplyDeleteta save ya bund. Bekal nanti klonudh momong anak.
ReplyDeleteTernyata perlu trik khusus ya untuk berkomunikasi dengan anak. Apalagi generasi sekarang..
ReplyDeleteMakasih nih tipsnya bisa saya pakai pas nanti kalau sudah punya anak
ReplyDeleteMasya Allah ini materinya bagus bun. Karena menurut aku salah satu yang kbnyakan orang sulit melakukannya adalah membangun komunikasi yang positif. Padahal kemampuan komunikasi ini dibutuhkan dalam setiap hubungan termasuk antara orang tua dan anak ya. Jadi wajib kita pelajarin ini. Biar kita nggak terkesan bawel juga hahaha
ReplyDeleteIni jadi masalah global juga menurutku. Jangankan ke anak, ke sesama orang dewasa aja komunikasi masih jadi PR banget.
ReplyDeleteMakanya memanh penting membangun komunikasi yang efektif ke anak sejak dini.
Terimakasih sharingnya bunda, yang no. 2 saya masih sering mendengar ortu melakukannya. Alhamdulillah saya sendiri insyaallah sudah tidak melakukannya, tapi yang no. 5 masih kadang-kadang, mengomel, hiks
ReplyDeleteSetuju mba harus banyak pujian dibandingkan omelan. Karenaya saat anakku baru bisa satu hal seperti berjalan, berbicara, bernyanyi aku suka tepuk tangan dan bilang pintar. Karena ucapan bisa menjadi doa. Kalau diomelin terus akan meepengaruhi perkembangannya.
ReplyDeleteMasalah komunikasi itu keliatannya sepele tapi penting banget ya Mba, termasuk dalam hubungan ibu dan anak. Emang sejak dini kita harus membangun komunikasi yang hangat dengan anak-anak.
ReplyDeletePesan yang ingin disampaikan tidak akan pernah tersampaikan jika komunikasi kurang baik ya...
ReplyDeletePerlu komunikasi yang efektif agar pesan bisa tertuju tepat pada sasaran.
Sip banget ini 5 tips komunikasi efektif dengan anak. Terutama kalau saya yg no.1 itu. Kondisi anak harus benar-benar sedang tenang dan rileks, jadi nasihat dan diskusi bisa masuk. Salah satu waktunya adalah jelang tidur. Sambil nganterin dia tidur ke kamarnya, sambil beri wejangan2. Pillow talk lah.
ReplyDeleteTerima kasih sudah mengingatkan tentang ini ya, Mbak. Penting, know komunikasi adalah kunci.
Aku masih suka ketrucutan aja kalau lg marah. Ya ngomel sih so pasti. Trus terakhirnya menyesal. Hiks. Kudu belajar lagi ilmu komunikasi kayak gini.Karena sebenarnya dalam komunikasi juga ada ilmu mengendalikan emosi.
ReplyDeletesiap mbak, makasih sharingnya. akan langsung dipraktekkan mbak, membangun komunikasi positif dan produktif dengan anak-anak. PR besar aku adalah pengendalian emosi niy mbak
ReplyDeleteSetuju banget dengan kelima tips diatas, suka banget karena semua tepat sasaran dan baik untuk si kecil. Terutama saat anak sedang berbuat salah, maka perilakunya yang perlu di tegur, karena kalau keliru men cap anak, bisa jadi malah terjadi penguatan perilaku yang tidak baik tersebut:) makasi sharingnya mbak...
ReplyDeleteBener mba.. Anakku udh SMA ya ak msh bljr terus nih :)
ReplyDeleteLakukan komunikasi dua arah ini yang kadang lupa ..Ibuk ngomong terussss...anak ga dikasih kesempatan bicara duh!
ReplyDeleteTerima kasih mbak postingannya bermanfaat sekali, kalau kebanyakan ngomel mereka masukkan telinga kanan keluar telinga kiri yaa..hihi
ReplyDeleteBerkomunikasi dengan anak, memang perlu trik dan cara khusus ya...supaya bisa nyampe dengan nyaman. Tips ini contohnya. Semoga anak2 kita menjadi anak yang soleh/ah seperti dambaan orangtuanya. Aamiin
ReplyDeleteSetuju banget mba, karena membangun komunikasi sejak dini terhadap anak adalah salah satu modal ibu khususnya dalam mendidik anak-anak kelak agar sesuai dengan arahan kita. Reminder banget ini mba.
ReplyDeleteNoted mbak. Postingannya ini bermanfaat sekali untuk orang tua baru seperti saya. Semoga bisa saya terapkan dalam mendidik si kecil.
ReplyDeleteTeori parenting sudah di tangan, tapi teteeupp aja klo lagi marah saya sering ngomel hehheee..
ReplyDeleteUjung²nya malah anakku yg ngingetin aku, mbak :)
Wow noted bun sarannya. Jadi next kalo udah ada anak insyaAllah bisa ngebantu aku buat diaplikasikan
ReplyDeleteInformasinya sangat bermanfaat sekali Bun ... Terima kasih
ReplyDeleteKomunikasi yang terbangun sejak mereka kecil itu asyik loh ketika mereka dewasa akan menjadi lebih tersambung dengan mudah dan seperti layaknya teman
ReplyDeleteMakasih pengingatnya mbak. Bermanfaat banget nih buat saya, soalnya kadang saya meluncurkan jurus omelan kalo mulai liat anak-anak bikin rumah berantakan, hwkwkwkwkk....
ReplyDeleteBener nih perbanyak pujian bukan omelan. Kadang kalo kita lagi bete suka anak yg kena kasihaan. Makasih bun sudah diingetin
ReplyDelete