Toko Buku Favoritku Dulu, Kini dan Nanti
Duluu
Saat awal masuk kuliah di Surabaya tahun 96-an. Datang ke Toko Buku Gramedia di Jl Manyar Manyar Kertoarjo, No 16 Surabaya itu sebuah kemewahan tersendiri bagi kami mahasiswa baru yang berasal dari kota kecil ini.
Melihat buku bertebaran dengan tulisan best seller berada di depan, serta banyaknya buku berjejer rapi di lantai dua dalam balutan ruangan ber-ac, berasa takjub saja waktu itu, hehe. Maklum ... di daerah kecamatan kecil saya, beneran nggak ada konsep toko buku seperti ini. #smile
Sewaktu masih berseragam putih biru maupun berseragam putih abu-abu, jika berkeinginan membeli buku pelajaran terbaru, kami harus melakukan perjalanan kurang lebih satu jam menuju ibu kota kabupaten kami.
Itupun hanya sebuah kios buku yang bisa saya temui, bukan toko buku dua lantai ber-ac, seperti Toko Buku Gramedia ini.
Itupun hanya sebuah kios buku yang bisa saya temui, bukan toko buku dua lantai ber-ac, seperti Toko Buku Gramedia ini.
Nah, saat sudah di Surabaya, jika saya dan teman-teman kos ingin pergi ke Toko Buku Gramedia waktu itu. Sarana transportasi yang sering kami gunakan dari Gebang menuju Kertajaya adalah moda Angkot (angkutan kota). Atau bisa juga sih kami nebeng motor teman ke arah Kertajaya dengan tujuan Toko Buku Gramedia ini.
Toko Buku Garmedia - Manyar
Lantai satu toko buku ini, diisi pernak-pernik ATK dan banyak peralatan kebutuhan sekolah, seperti tas, buku tulis, aneka pensil dan lain sebagainya. Selain itu, ada aneka kraft, gift cantik, peralatan olah raga, pernak-pernik komputer, peralatan musik, bahkan boneka kecil juga dijual di lantai satu ini.
Sedangkan lantai dua, diisi full buku-buku dengan pemetaan berdasarkan kebutuhan pembeli. Ada buku pelajaran sekolah, buku mata kuliah dalam berbagai disiplin ilmu, dan beragam buku literasi lainnya.
Ada tiga toko buku besar disekitar ITS dan Unair yang saya ingat waktu itu. Karena kos saya di daerah Gebang, Sukolilo, Surabaya.
- Toko Buku Gramedia, di Jl. Manyar Kertoarjo No 16, Surabaya
- Toko Buku Manyar Jaya, di Jl. Raya Manyar No 4, Surabaya
- Toko Buku Uranus, di Jl Ngagel Jaya No 89-91, Surabaya
Dan ketiga toko buku di atas, semuanya mengusung konsep penjualan yang hampir sama. Yaitu toko buku, lengkap dengan aneka pernak-pernik kebutuhan sekolah, kampus dan juga kantor. Namun dari ketiga toko buku di atas, hanya Toko Buku Manyar Jaya saja yang tidak ber-AC. Lainnya sih, pakai AC.
Akan tetapi setelah beberapa tahun menjalani masa kuliah dan setelah mempertimbangkan satu dan lain hal. Termasuk urusan budgeting kiriman dari kampung. Akhirnya toko buku favorit saya dan teman se-kos pun jatuh pada Toko Buku Uranus, di daerah Ngagel Jaya.
Seingat saya waktu itu, Toko Buku Uranus paling ramai dari ketiga toko buku di atas. Banyak orang hilir mudik, keluar masuk toko buku ini. Termasuk saya dan sebagian besar teman satu angkatan yang mengidolakan toko buku ini.
Ada beberapa alasan sih hingga hati kami tertarik ke Toko Buku Uranus ini, bisa jadi alasan yang sama juga yang dirasa pada banyak pembeli waktu itu, yang membuat toko buku ini ramai.
1. Varian buku mata kuliah yang kami butuhkan lengkap, tersedia di sini
Jadi kami nggak perlu pindah ke toko buku lain lagi untuk hunting buku-buku mata kulaih semester baru. Cukup di satu toko ini saja.
2. Promo Harga buat Kaum Pelajar dan Mahasiswa
Hampir semua buku mata kuliah yang kami beli di awal semester, selalu ada diskon khusus terutama buat kaum mahasiswa. Maklum jatah uang pas-pasan jika ada buku dengan diskon, kenapa tidak? Tampang modis ternyata sudah terpatri di kepala si emak sedari muda, hihi.
3. Ada bonus sampul gratis, bagus dan rapi di setiap buku yang kami beli
Meskipun terlihat sepele, hanya masalah sampul saja. Itu sesuatu loh, buat saya dan teman-teman waktu itu.
Seingat saya toko buku inilah yang memulai promo sampul buku bagus. Jadi, kami nggak perlu repot beli sampul dan ribet nyampulin buku baru yang kami beli. Sudah disampul cantik dan rapi dengan plastik tebal oleh toko buku ini.
Seingat saya toko buku inilah yang memulai promo sampul buku bagus. Jadi, kami nggak perlu repot beli sampul dan ribet nyampulin buku baru yang kami beli. Sudah disampul cantik dan rapi dengan plastik tebal oleh toko buku ini.
Mayan, kan? Penghematan!
Hingga saya lulus kuliah dan bekerja di Pasuruan. Akhirnya lama tak berkunjung ke toko buku ini lagi.
Kini dan Nanti
Di tahun 2003 saya dipindah-tugaskan kembali ke Surabaya. Kebetulan tempat kos saya di daerah Kalidami, Surabaya. Lumayan dekat juga dengan Toko Buku Gramedia di Jl. Manyar Kertoarjo ini.
Beberapa kali saya sering datang ke toko buku ini. Selain untuk mencari buku-buku yang pas untuk dibaca buat para jomblowati kala itu. Saya pun suka membeli perlengkapan ATK dan aneka pernak-pernik cantik yang dijual di toko buku ini.
Untuk favorit harga buku, tetep dong saya pilih Toko Buku Uranus. Ehtapi jika hanya mencari toko buku yang terdekat dengan rumah, ya saya pilih Toko Buku Gramedia daerah Manyar Sabrangan ini.
Hingga menjelang punya momongan di awal tahun 2006. Saya dan pak suami pun hunting nama-nama buat calon bayi mungil kami dari buku-buku yang kami beli di Toko Gramedia ini. Kebetulan rumah kontrakan juga masih di daerah Kalidami, Surabaya. Jadi toko buku terdekat, ya tetap ... Toko Buku Gramedia, Manyar lah.
Seingat saya Toko Buku Gramedia di Jl. Manyar Kertoarjo ini dulu selalu ramai. Parkiran pun selalu penuh, sering pula kami kesulitan mencari tempat parkir dari lahan parkir yang terbatas itu.
Tapi ... entah mengapa, Toko Buku Gramedia ini makin hari menurun pengunjungnya dari hari ke hari.
Apalagi sejak berdirinya Toko Buku Petra Togamas di Jl. Pucang Anom Timur sekitar tahun 2008 lalu. Sepertinya pelanggan toko buku ini mulai beralih ke Toko Buku Petra Togamas, Pucang.
Oh ya, daerah sekitar Kertajaya, Surabaya merupakan daerah terdekat dengan dua kampus besar di Jawa Timur, loh.
Yaitu Univ. Airlangga (Unair) dan Institute Teknologi Sepuluh November (ITS).
Jadi, selain padatnya penduduk di wilayah ini. Daerah ini memang cukup strategis untuk tempat berdirinya sebuah toko buku.
Toko Buku Petra Togamas, Pucang
Toko Buku Petra Togamas bagi saya pribadi merupakan toko buku unik dan kekinian pertama yang saya kenal disekitar daerah Manyar, Surabaya.
Berdiri di atas lahan seluas 3.000 meter persegi dengan luas bangunan mencapai 2.500 meter persegi, toko buku ini terbagi atas dua lantai. Dengan mengusung konsep one stop shopping.
Di lantai dua nih, selain menjual pernak-pernik beragam gift, ATK dan berbagai kebutuhan anak sekolah juga kantor. Di sini varian bukunya cukup lengkap, dapat sampul buku bagus juga jika beli buku pelajaran dan mata kuliah di sini.
Sedangkan di lantai satu, terdapat tempat nongkrong free wifi buat anak-anak muda mengerjakan tugas sambil nyemil makanan ringan di kafetaria yang luas dengan kolam ikan dan taman yang cukup asri.
Selain itu di lantai satu ini juga dilengkapi studio foto, beberapa tempat kursus, toko mainan, toko baju dan seragam, serta gedung serba guna yang memuat sekitar 400 orang, mushola luas, toilet bersih dan parkir yang luas.
Komplit banget, bukan?
Dilansir dari ppkpetra.or.id Petra Togamas dengan didukung lebih dari 2.000 penerbit. Toko Buku Petra Togamas menyediakan lebih dari 30.000 judul buku dan ratusan ribu eksemplar buku yang beragam. Mulai buku pelajaran, buku untuk perguruan tinggi, agama, bisnis, umum, novel, sains dan keluarga. Karena itu Toko Buku Petra Togamas memberikan diskon sepanjang tahun, dengan moto “Diskon Seumur Hidup”.
Gilee, diskon seumur hidup cyn ...
Tapi memang benar sih, beli buku di sini, selalu ada saja diskonnya. Apalagi jika bawa kartu pelajar atau kartu mahasiswa, bisa dapat diskon lagi biasanya.
Oh ya, dilansir pula ppkpetra.or.id Toko Buku Petra Togamas ini mempunyai visi menjadi total solution provider dalam bidang sarana dan prasarana dunia ilmu pengetahuan, yang memiliki jaringan retail dan related industry yang terkemuka.
Dan untuk melengkapi visinya, Toko Buku Petra Togamas pun memiliki misi membangun jaringan retail perpustakaan dan multimedia yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan pengetahuan yang terpercaya, dengan mengutamakan sumber daya manusia, teknologi dan sistem manajemen yang terintegrasi.
Kekinian banget kan, toko buku ini.
Di era yang serba digital ini, kreatifitas, inovatif, serta bisa mencover kebutuhan anak muda masa kini makin digemari dan dicari. Begitu pula dalam pengelolaan toko buku saat ini.
Sedih sih sebenarnya, jika melihat beberapa toko buku yang mulai tergerus perubahan jaman. Seperti Toko Buku Uranus yang sempat jadi fovorit kami dulu ituu ...
Toko buku, makin ke sini perannya memang makin beragam. Banyak pengunjung datang ke toko buku, bukan hanya untuk membeli buku literasi saja.
Tapi ... bisa untuk kongkow bareng teman sambil ngerjakan tugas, mborong ATK untuk kebutuhan kantor, beli pernak-pernik gift untuk hadiah atau persiapan ulang tahun, dan banyak hal lainnya.
Konsep one stop shopping seperti model Toko Buku Petra Togamas - Pucang, menurut hemat saya bisa jadi acuan agar toko buku tetap hidup dan banyak pengunjung serta pembeli.
Selain itu seringnya promo, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung untuk membeli 'sesuatu' di toko buku ini.
Kelengkapan buku, tetap menjadi daya tarik tersendiri lah, ya. Baik itu buku pelajaran, buku mata kuliah, maupun buku-buku literasi yang lain.
Namanya kan toko buku, harusnya memang lebih memprioritaskan menjual buku. Bukan pernak-pernik-nya, hehe.
Nah, sebagai penggiat dunia literasi.
Yuk tetap ramaikan toko buku terdekat kalian, ya Sobat Blogger!
Sedih sih sebenarnya, jika melihat beberapa toko buku yang mulai tergerus perubahan jaman. Seperti Toko Buku Uranus yang sempat jadi fovorit kami dulu ituu ...
Harapan dan Saran
Toko buku, makin ke sini perannya memang makin beragam. Banyak pengunjung datang ke toko buku, bukan hanya untuk membeli buku literasi saja.
Tapi ... bisa untuk kongkow bareng teman sambil ngerjakan tugas, mborong ATK untuk kebutuhan kantor, beli pernak-pernik gift untuk hadiah atau persiapan ulang tahun, dan banyak hal lainnya.
Konsep one stop shopping seperti model Toko Buku Petra Togamas - Pucang, menurut hemat saya bisa jadi acuan agar toko buku tetap hidup dan banyak pengunjung serta pembeli.
Selain itu seringnya promo, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung untuk membeli 'sesuatu' di toko buku ini.
Kelengkapan buku, tetap menjadi daya tarik tersendiri lah, ya. Baik itu buku pelajaran, buku mata kuliah, maupun buku-buku literasi yang lain.
Namanya kan toko buku, harusnya memang lebih memprioritaskan menjual buku. Bukan pernak-pernik-nya, hehe.
Nah, sebagai penggiat dunia literasi.
Yuk tetap ramaikan toko buku terdekat kalian, ya Sobat Blogger!
Salam,
-Kinan-
<komunitas isb>
<ODOPISB>
<Day3>
Wah nostalgia toko buku ceritanya ya mbak
ReplyDeleteKalau di Jakarta masih Gramedia yang favorit karena letaknya biasa di mal jadi sekalian one stop shopping.
Tapi memang Gramedia yang berdiri sendiri gak gabung mal di delat rumah ada yang tutup lho. Mungkin tergerus era digital atau karena ga gabung mal jadi orang ke situ memang khusus hanya untuk buku dan pernak perniknya, jadi menurun pelanggannya
Whaa iya oke banget tuh konsepnya. Sekalian ngerjain tugas, kalau lapar bisa makan, waktunya solat bisa solat, pas butuh referensi naik ke toko bukunya, kereeen.
ReplyDeleteSama mba. Dulu ngeliat gramedia itu tempatnya waw dan nyaman lagi. Jadi dulu aku suka baca di tempat. Tapi makin ke sini gramedia mkin sepi. Selain banyaknya toko buku lain berdatangan sekarang makin banyak juga toko buku online ya. Dan memang skrang usaha apapun pnuh persaingan ya
ReplyDeleteEnakan one-stop shopping sih kalau aku. Perginya aja udah susah, jadi maunya ya kalau beli buku, dll, dkk. Hehe...Deket rumah sih Gramedia ada di mall TSM. Jadi mampir sekalian...
ReplyDeleteTapi memang di Togamas (deket rumah ada juga) sering jauh lebih murah tuh. Yaa ga salah juga, kalau konsumen ngejar diskonan...
Waaaa Mba Nanik rajin main ke tokbuk euy. Btw ada ketemu ama buku aku gak ya hahaha
ReplyDeleteGramedia tuu tempat paling asyek dan betah buat cuci mata. Gramedia di tempatku juga gabung dengan mall. Selalu rame. Pilihan buku pelajarannya yang beragam jadi tempat utama saat membeli buku sekolah untuk anak.
ReplyDeleteaku belum pernah ke keduanya
ReplyDeletepaling toko buku gramed di basuki rahmad atau togamas yg di Jalan diponegoro
iya saya setuju mbak kelengkapan toko buku jadi alasan utama ya kita terus mengunjunginya
Yaampun mba, itu beneran gratis seumur hidup? Ada di jakarta gak sih? Hehehe maklum anak kosan garis keras nih mba, jadi klo dgr kata gartisan langsung deh haha. Anw mgkn kalo d Jakarta, Gramedia tetep yg paling rame kali yah mba?
ReplyDeleteTB Gramedia selalu menjadi favorit aku juga hehehe, di Surabaya udah ada toko buku indie belum mbak?
ReplyDeleteWah.. Pemburu buku nih si mbak. Hehe
ReplyDeleteKalau aku, toko buku favorit di Gramedia Pandanaran, Semarang mbak..
Komplit soalnya,
Apalagi kalau ada bazar buku2 murah, rasanya pingin borong ih. Hihi
Konsep toko buku kalau melirik jaman now bukan hanya kudu lengkap dengan buku aja, setidaknya dingin dengan AC dan wi-fi biar makin betah pengunjung
ReplyDeleteToko Buku Gramedia memang masih yang terlengkap menurut saya juga
ReplyDeleteSayang memang ya pengunjung toko buku saat ini semakin sedikit saja
Saya masih betah berada di sekeliling buku. Rasanya memang beda banget dibandingkan membaca e-book
ReplyDeleteWahh...toko buku favorit nya banyak.
ReplyDeleteAku selalu suka menghirup aroma kertas kertas dari semua rak buku yg ada d toko buku. Kalo untuk kunjungan aku selalu suka Gramedia Sarinah Malang, kalo untuk hunting ak gapernah bisa move on dari Rumah Buku Bandung dan Togamas Bandung d jl Diponegoro hehe
ReplyDeleteDulu singgah ke toko buku tuh jadi sesuatu hal yg menyenangkan, bisa antusias banget. Btw togamas katanya lumayan bersahabat harga2nya ya..sempat mau mampir waktu yg di jogja tapi sayang ga jadi
ReplyDeleteYa Allah itu toko buku yang menemani masa muda (MUDA) ku :D
ReplyDeleteAku dulu abis pulang kampus mampir gramde manyar dan suka ke petra togamas itu (masih ada ya)
Dulu suka juga makan di kafe toko buku itu :D
Tempat paling asyik dan bikin betah memang toko buku. Rasanya bahagia aja melihat deretan buku-buku baru yang dipajang di rak-rak
ReplyDeleteBuku yang seolah melambai-lambai memanggil untuk dibeli
Toko buku dan perpustakaan makin minimmm.. Kasian anak2 sekarang bs gak kenal buku
ReplyDeleteGramed memang sahabat sejati para penulis ya :D
ReplyDelete